Riwayat cangkang kura-kura cerita dari yunani

            Dewa Zeus yang perkasa adalah pemimpin dewa-dewa di Yunani. Dia sangat berkuasa tapi sayang dia mudah marah. Bila marah, dia melempar kilat ke segala penjuru sehingga membuat dewa-dewa lain takut padanya.
            Suatu hari zeus berencana menikah dan mengundang seluruh hewan untuk datang ke pesta pernikahannya yang megah. Hari besar pun tiba, hewan-hewan berangkat sambil menggonggong dan meraung, mendengus dan mendengking, mengeram dan menyalak, mengiuk dan bersiul, semua tampak gembira. Mereka pun bersenang-senang di pesta. Sepanjang hari mereka menyantap makanan kesukaan mereka sekenyang-kenyangnya.
            Zeus memperhatikan tamu-tamunya dengan senyum bahagia. Tiba-tiba dia mengerutkan dahi, sambil bertanya pada Hera, istri barunya,”Di mana kura-kura? Mengapa dia tidak hadir di pestaku?”
            Hera seorang dewi dan dapat segera melihat kalau kura-kura memang tidak ada diantara hewa-hewan yang datang. “Besok aku akan pergi menemui kura-kura dan menanyakan tentang hal ini,” kata Zeus.
            Keesokan hari nya Zeus menemukan kura-kura sedang beristirahat dengan santai di tepi sungai berlumpur. “Kura-kura, mengapa kau tidak datang ke pesta ku sedang hewan-hewan lain hadir?” Tanya Zeus dengan suara lembut.
            Kura-kura diam seribu bahasa sambil berusaha menyembunyikan diri nya di balik daun yang besar yang tumbuh di pinggir sungai. “Mengapa kau tidak datang ke pesta pernikahanku? jawab pertannyaanku,” perintah Zeus. Perlahan Kura-kura mengangkat kepala nya dan dengan takut menjawab,” Habis rasanya tidak ada tempat yang paling nyaman selain di rumah.”
            Zeus sangat marah mendengar jawaban kura-kura. Dia berteriak dengan suara menggelegr sehingga menakuti burung-burung yang segera terbang menjauh kedalam hutan sambil menjerit dan memekik. “Baik lah kalau begitu, mulai detik ini kau akan selalu membawa rumah mu kemanapun kau pergi.” lalu Zeus menghilang bersama dengan muncul nya gemuruh dan kilatan halilintar dengan cahaya yang menyilaukan mata.
            Tiba-tiba kura-kura merasakan beban amat berat di punggungnya. Ternyata di atas punggungnya muncul cangkang keras dan berat, yang menutupi hampir seluruh tubuh nya. Kura-kura kaget lalu bergegas lari. Apa yang terjadi? Karena ada cangkang, maka yang tampak hanyalah kepala,ujung ekor, serta keempat kakinya yang gendut di bawah cangkang. Sejak saat itu Kura-kura di dunia terpaksa harus selalu membawa “rumah” mereka diatas punggungnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar